Pages

Thursday, 21 April 2011

LPG Petronas dan Shell 'Kalahkan' Pertamina di Kaltim

LPG produksi Shell dan Petronas 'merajai' sejumlah Kabupaten dan Kota di wilayah utara Provinsi Kalimantan Timur. Sebaliknya, LPG produksi dalam negeri milik Pertamina nyaris tidak terlihat di pasaran.

Di sejumlah toko di Kota Nunukan misalnya, penjualan LPG Shell dan Petronas terlihat lebih marak. Keamanan dan kemudahan mendapatkan barang menjadi alasan masyarakat setempat untuk memilih elpiji asal negeri jiran itu.

"Saya malah nggak lihat ada LPG Pertamina dijual," kata Sabaruddin, warga Nunukan, ketika berbincang dengan detikFinance, Senin (18/4/2011).

Harga LPG milik Shell dan Petronas, dijual Rp 145 ribu per 14 Kilogram, atau lebih mahal ketimbang milik Pertamina yang dijual sekitar Rp 80 ribu untuk tabung 12 kg di wilayah distribusi Jawa-Bali. Namun kemasan tabung elpiji yang lebih tebal dan valve tabung yang sangat aman, menjadi alasan kuat dibeli oleh warga Nunukan.

"Elpiji 14 kilogram juga terasa padat. Pernah ada tetangga yang bawa Elpiji Pertamina dari Tarakan ukuran 12 kilogram, tapi terasa tidak padat," ujar Sabaruddin.

Menurutnya, toko-toko yang menjual LPG Shell dan Petronas Nunukan, juga beralasan lebih mudah mendapatkan LPG dari 2 produsen asing itu dari Malaysia, ketimbang dari Kota Tarakan, yang harus ditempuh 3 jam perjalanan dengan menggunakan speedboat.

"Dari Tawau (Malaysia), dekat ke sini sekitar 1,5 jam naik speed boat. Kalau dari Tarakan jauh," sebut Sabaruddin.

"Seharusnya Pertamina jual LPG di sini. Ini 'kan di Kaltim yang katanya kaya minyak dan gas. Belum lagi liat LPG Pertamina ada yang meledak di daerah-daerah lain. Kita juga jadi takut pakai Pertamina," jelasnya.

Pemandangan serupa, juga terlihat di Kabupaten Malinau, yang juga berada di wilayah utara Kaltim. Berdasarkan pantauan detikFinance, di sejumlah toko di Jl Panembahan Malinau, juga terlihat LPG milik Shell yang diproduksi di Malaysia. Detik Finance